Rahasia Doa Nabi Yunus yang Mustajab   Leave a comment

Apakah rahasia di sebalik doa “La ilaha illa anta, Subhanaka, inni kuntu minaz zhalimin” yang secara zahirnya seperti ringan disebut, mudah dihafal?

Bagaimana mungkin satu doa seperti ini dapat menyelematkan seseorang dari musibah yang amat besar, sebesar ditelan oleh ikan paus? Adakah doa ini khusus untuk Nabi Yunus atau umum untuk semua umat Islam?

Beberapa rahasia dan misteri yang ingin saya bagikan seterusnya.

▶Rahasia Pertama

Perhatikan bahwa doa ini dibuka dengan kalimah tauhid “Tiada Tuhan melainkan Allah”. Kalimah tauhid tidak sekadar bermaksud tiada tuhan yang berhak aku sembah melainkan Allah, tetapi dalam konteks ini juga bermaksud tiada tuhan yang patut aku mengadu, mengharapkan ampunan dan me munajatkan keselamatan melainkan Allah. Pembukaan seperti ini membuktikan kemantapan dan keteladanan tauhid Nabi Yunus di mana beliau tidak mengadu dan berharap kepada siapapun melainkan kepada Allah saja.

Ini merupakan manhaj para Rasul dan Nabi yang mesti kita ikuti. Perhatikan – sebagai contoh lain – sikap Nabi Ayyub ketika beliau ditimpa penyakit. Beliau tidak mengadu kepada para dokter atau selainnya, tetapi mengadu kepada Allah saja: Dan (sebutkanlah peristiwa) Nabi Ayyub, ketika dia berdoa merayu kepada Tuhannya dengan berkata: “Sesungguhnya aku ditimpa penyakit, sedang Engkaulah saja yang lebih mengasihani daripada segala (yang lain) yang mengasihani.” [al-Anbiya 21:83]

▶Rahasia Kedua

Seterusnya Nabi Yunus mengucapkan “Maha Suci Engkau (ya Allah):”, berarti mensucikan Allah dari bentuk-bentuk kedzaliman atau penganiayaan. Lebih mendalam, Nabi Yunus meng sucikan Allah bahwa apa yang menimpanya saat itu (ditelan oleh ikan paus) bukanlah merupakan satu bentuk penganiayaan oleh Allah ke atas dirinya.

▶Penyucian ini penting ditegaskan kerana kadangkala apabila ditimpa kesusahan, kita marah atau menyalahkan Allah. Malah kita menuduh Allah sengaja menganiaya diri kita. Maha Suci Allah dari menganiaya manusia, tetapi manusialah yang menganiaya diri mereka sendiri: “Dan tiadalah Kami menganiaya mereka, tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.” [al-Nahl 16:118]

▶Rahasia Ketiga

Tanpa keberatan, tanpa alasan yang berlapik-lapik, Nabi Yunus terus mengaku kesalahannya dengan berkata: “Sesungguhnya aku adalah dari orang-orang yang menganiaya diri sendiri.” Nabi Yunus tidak terus meminta ampun kepada Allah, sebaliknya memilih cara yang lebih lembut, beradab lagi merendah diri, yakni dengan mengakui kesalahan dirinya sendiri.

Selain itu Nabi Yunus sadar bahwa kesusahan yang menimpanya saat itu, iaitu ditelan oleh ikan paus, merupakan kesan dari kesalahan dirinya sendiri yang melarikan diri dari tugas dakwah yang Allah amanahkan kepadanya. Merupakan sesuatu yang sedia dimaklumi bahwa salah satu faktor seseorang itu ditimpa kesusahan dan kesulitan ialah kerana dosa-dosa hasil dari kesalahan yang pernah dia lakukan sendiri. Allah menyatakan hakikat ini:

“Dan apa jua yang menimpa kamu dari sesuatu kesusahan, maka ia adalah disebabkan apa yang kamu lakukan (dari perbuatan-perbuatan yang salah dan berdosa) dan (dalam pada itu) Allah memaafkan sebahagian besar dari dosa-dosa kamu.” [al-Shura 42:30]

Demikianlah tiga rahasia di balik mujarabnya doa Nabi Yunus. Ia bukan sekadar ucapan yang ringan di mulut lagi mudah dihafal, tetapi ucapan yang memantapkan tauhid, mensucikan Allah dan mengakui kesalahan diri sendiri sekaligus mengisyaratkan pemohonan ampun. Marilah kita sama-sama mengamalkannya dan menelusuri rahasia-rahasiaNya.

Aamiin….

*sumber: fb Taufiq Yu

Posted Juli 26, 2014 by Saproni M Samin in BUKU

Tinggalkan komentar